Thursday, May 26, 2011

RAUDHAH dan SHALAT SUNAH

Pendahuluan :
Saat saya umroh dan menginap selama 3 hari di madinah, orang tua saya selalu mengingatkan untuk memperbanyak shalat di masjid nabawi. Hanya beberapa jam saja kami di hotel, makan dan beristirahat, setelah itu kami ke masjid lagi untuk sekedar mengaji ataupun shalat sunah. Di masjid nabawi ada yg di sebut Raudhah, lokasinya di masjid nabawi yg asli (bukan perluasan). Jika dari luar kita melihat ada kubah dan menara hijau maka Raudhah ada diantara keduanya. Kubah hijau dahulunya adalah rumah Rasulullah dan menara hijau adalah mimbar Rasulullah. Kini rumah tersebut adalah Makam dari Rasulullah, khalifah Abu Bakar Ash Siddiq dan khalifah Umar bin Khattab. Alhamdulillah, saya dua kali bisa shalat di Raudhah :)


Raudhah adalah satu-satunya tempat di dunia ini yang oleh Rasul Shalallahu'alaihi wasallam tetapkan sebagai sebuah taman dari taman-taman surga. Beliau bersabda : "Antara mimbarku dan rumahku adalah raudhah (taman) dari taman-taman surga." (Shahih Bukhari)

Sehingga hampir setiap pengunjung Masjid Nabawi pun ingin mendapatkan kesempatan untuk beribadah di dalamnya. Orang-orang pun berdesakkan ingin beribadah di tempat yang panjangnya hanya sekitar 22 meter dan lebar 15 meter tersebut, sementara masjid Nabawi berukuran 98.000 m2. Akhirnya dengan keadaan seperti itu cukup sulit bagi kita untuk memperoleh kekhusyukan ketika beribadah, butuh usaha yang ekstra keras karena harus bersaing dengan jemaah haji lain.

Shalat di Raudhah hukumnya sunah, sementara menyakiti sesama manusia apalagi sesama muslim hukumnya haram. Jadi, kalau kita ditakdirkan berada si Masjid Nabawi dan menyaksikan orang-orang berjubel berebut bahkan sikut sana sini untuk bisa shalat di Raudhah dan logika kita mengatakan bahwa kalau ikut rebutan itu akan menyakitai orang lain, lebih baik kita tidak ikut berebut. Ingat, menyakiti orang lain itu hukumnya haram sementara shalat di Raudhah itu hukumnya sunah. Jangan sampai demi melakukan yang sunah kita melakukan yang haram.

Shalat apa yang bisa dilakukan di Raudhah? Secara prinsip, shalat apa pun bisa dilakukan. Kita bisa shalat wajib, tahiyyatul masjid, dhuha, istikharah, dll. Pokoknya shalat apa pun bisa dilakukan selama memungkinkan.

Oleh karena itu kita perlu mengetahui tips-tips agar kita bisa memaksimalkan kesempatan beribadah di taman surga tersebut. Berikut detilnya :

  1. Raudhah terletak di masjid Nabawi lama (bukan perluasan) bagian kiri. Samping persis rumah (makam) Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.
  2. Masjid Nabawi yang lama (bukan perluasan) buka 24 jam. Sedangkan bagian perluasan masjid tutup setelah jam 23.00 waktu madinah dan dibuka kembali satu jam sebelum adzan subuh (sekitar jam 03.00).
  3. Raudhah memiliki karpet yang berbeda dengan yang lain. Warna karpetnya adalah hijau muda. Sedangkan wilayah non raudhah berwarna merah.
  4. Saat yang paling sepi di Raudhah adalah jam 1 hingga jam 2 malam.
  5. Wanita memiliki jam-jam tertentu untuk ke raudhah. Yaitu setelah shalat subuh hingga jam 10.00. setelah shalat dhuhur hingga jam 14.30. dan setelah shalat isya hingga jam 23.00.
  6. Karena sempitnya wilayah Raudhah, maka pengurus Masjid Nabawi membagi kelompok-kelompok wanita yang akan masuk Raudhah. Biasanya sesama wanita asia (Indonesia, Malaysia, Brunei) dijadikan satu kelompok. Sedangkan wanita arab (yang fisiknya lebih besar) biasanya dibarengkan satu kelompok. Selain itu rentang waktu di raudhah pun dibatasi bagi wanita. Rata-rata 15 menit.
  7. Walaupun berdesakan usahakan untuk tidak melangkahi di depan orang yang sedang shalat. Karena Rasulullah bersabda : "Janganlah kalian shalat, kecuali menghadap sutrah (pembatas, red) dan janganlah kalian membiarkan seorangpun lewat di hadapanmu, jika dia menolak hendaklah kamu bunuh dia, karena sesungguhnya ada syetan yang bersamanya." (HR. Muslim)
    Selain shalat sunah, dapat pula beribadah dalam bentuk yang lain, misalnya membaca Al Qur'an, berdzikir, dan berdoa.
  8. Jangan mendzalimi orang lain dengan mendorong, menyikut, merebut tempat shalat, menginjak bahkan berkelahi. Ingatlah, beribadah di Raudhah adalah ibadah sunah, sedangkan mendzalimi orang lain adalah wajib untuk dihindari. Maka secara hukum fikih, sunah dikalahkan oleh yang wajib.
  9. Jangan terlalu lama di Raudhah, berikan kesempatan bagi saudara kita untuk beribadah disana, semoga Allah membalas kebaikan anda tersebut.
  10. Bantulah orang lain yang kesulitan. Misalnya ada orang tua yang sulit untuk berdiri, atau kesulitan berjalan karena berdesak-desakan. Karena bentuk ibadah sangat luas. Menolong orang lain juga termasuk ibadah yang utama.



No comments:

Post a Comment